
Penyuluhan tentang Pencegahan Pernikahan Usia Dini di SMP Negeri 1 Pringgasela
Penyuluhan tentang Pencegahan
Pernikahan Usia Dini di SMP Negeri 1 Pringgasela
Pringgasela, 18 November 2023 -
Pada hari Sabtu, tanggal 18 November 2023, sebuah kegiatan penyuluhan tentang pencegahan pernikahan usia dini digelar di SMP Negeri 1 Pringgasela. Acara ini diselenggarakan oleh Tim KKN Mahasiswa dan Mahasiswi Universitas Pendidikan Mandalika Mataram, bekerja sama dengan Tim PUSKESMAS Pringgasela.
Ketua Tim KKN dari Universitas Pendidikan Mandalika Mataram mengucapkan terima kasih kepada Kepala SMPN 1 Pringgasela atas kesempatan untuk melaksanakan program penyuluhan ini. Beliau menyatakan bahwa program ini diharapkan dapat memberikan pemahaman kepada para siswa-siswi tentang pentingnya mencegah pernikahan usia dini agar mereka dapat melanjutkan endidikan dan meraih masa depan yang lebih baik sesuai dengan cita-cita dan harapan orang tua.
Tim PUSKESMAS sebagai nara sumber memberikan penjelasan terkait dampak pernikahan usia dini, baik secara moral maupun fisik. Mereka menekankan bahwa anak-anak yang belum siap untuk menikah dapat menghadapi dampak serius terhadap kesehatan fisik dan mental mereka. Penyuluhan ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam kepada para siswa-siswi di SMP Negeri 1 Pringgasela.
Lebih
lanjut Ibu dari TIM PUSKESMAS juga menjelaskan bahwa Pernikahan
usia dini memiliki dampak yang kompleks dan serius, terutama pada kesejahteraan
fisik, mental, dan sosial individu yang terlibat. Beberapa dampak yang umumnya
terjadi akibat pernikahan usia dini meliputi:
1. Kesehatan Fisik:
·
Kesehatan
Reproduksi: Perempuan yang menikah
pada usia dini cenderung menghadapi risiko tinggi terkait kehamilan dan
persalinan. Mereka lebih rentan mengalami komplikasi kehamilan, melahirkan bayi
dengan berat badan rendah, atau mengalami kematian ibu dan bayi.
2.
Kesehatan
Mental:
·
Stres
Emosional: Anak yang menikah pada
usia dini seringkali belum siap secara emosional untuk menghadapi beban
tanggung jawab perkawinan. Ini dapat menyebabkan stres mental, kecemasan, dan
depresi.
·
Pembatasan
Pengembangan Pribadi: Pernikahan usia dini
dapat menghambat pengembangan pribadi dan perkembangan karir, karena tanggung
jawab keluarga yang muncul dapat menghambat pendidikan dan aspirasi karir.
3.
Sosial
dan Ekonomi:
·
Keterbatasan
Ekonomi: Pasangan yang menikah
pada usia dini cenderung menghadapi keterbatasan ekonomi. Mereka mungkin belum
memiliki pendidikan atau keterampilan yang cukup untuk mendukung keluarga,
sehingga dapat terjerumus dalam kemiskinan.
·
Isolasi
Sosial: Pernikahan usia dini
dapat menyebabkan isolasi sosial karena pasangan muda mungkin terputus dari
teman sebaya dan keluarga mereka, sehingga mempersulit proses integrasi sosial.
4.
Pendidikan:
·
Penghentian
Pendidikan: Perempuan yang menikah
pada usia dini cenderung menghentikan pendidikan formal mereka. Ini dapat
merugikan perkembangan intelektual mereka dan membatasi peluang karir di masa
depan.
5.
Keberlanjutan
Siklus Kemiskinan:
·
Perpetuasi
Kemiskinan: Pernikahan usia dini
dapat memperpetuasi siklus kemiskinan. Anak-anak yang lahir dari pernikahan
tersebut mungkin mengalami kesulitan ekonomi dan pendidikan, memperpanjang
spiral kemiskinan generasi ke generasi.
Dalam konteks ini, penting untuk melakukan
penyuluhan dan advokasi untuk mencegah pernikahan usia dini, meningkatkan
kesadaran akan dampak negatifnya, serta memberikan dukungan kepada individu
yang terlibat agar mereka dapat mengambil keputusan yang lebih baik untuk
kesejahteraan mereka sendiri dan masyarakat secara keseluruhan.
Seluruh
kegiatan disertai dengan sesi tanya jawab, yang dijawab dengan jelas oleh Tim
PUSKESMAS Pringgasela. Hal ini memberikan kesempatan kepada peserta untuk lebih
memahami isu-isu seputar pernikahan usia dini dan mendapatkan jawaban langsung
dari para ahli di bidang kesehatan.
Kegiatan ini diakhiri dengan harapan bahwa penyuluhan ini dapat menjadi langkah awal untuk mencegah pernikahan usia dini di kalangan remaja, sehingga mereka dapat lebih fokus dalam mengejar cita-cita mereka tanpa terhambat oleh permasalahan yang dapat dihindari melalui pemahaman dan pengetahuan yang cukup.